Selasa, 26 Maret 2013

Subnetting


Subnetting : membagi network yang besar ke network yang kecil


Keuntungan :
  1. menyederhanakan administrasi
  2. perubahan stuktur jaringan tidak tampak dari luar
  3. keamanan jaringan lebih baik
  4. pembatasan lalu lintas jaringan


Subnetmask default
Kelas A           : 255.0.0.0
Kelas B           : 255.255.0.0
Kelas C           : 255.255.255.0

Pembagian Kelas
Kelas A           : 0-126 .0.0.0
Kelas B           :128-191.0.0.0
Kelas C           :197-223.0.0.0
Kelas D           :224-239.0.0.0 (MultiCast)
Kelas E            :239-255.0.0.0 (Pengembangan)

Perhitungan Subnet

Kelas A

IP yang diberikan 10.0.0.0 dan kita harus mensubnet sebanyak 50 subnet

Langkah – langkahnya adalah:
1.      Tentukan nilai dalam octet IP yang sama dengan Jumlah kebutuhan Subnet (50) atau yang melebihi dari itu
6 BIT
 
128
64
32
16
8
4
2
1

2.      Hitung dari kanan sesuai dengan jumlah bit diatas lalu jumlhkan . Hasilnya merupakan bilangan Subnet mask .
128+64+32+16+8+4 =  252    à maka Subnet mask yang dipakai adalah 255.252.0.0
128
64
32
16
8
4
2
1


3.      Ambil Nilai terkecil dalam perhitungan nomor 2 dan hasilnya merupakan range IP per subnet  (nilai 4 adalah nilai terkecil maka range IP adalah 4 IP)
Maka Hasil dari subnetnya adalah

10.0.0.0   -------------------------------------à Subnet Zero
10.4.0.0
10.8.0.0
-----
-----
10.252.0.0                    ------------------------------- à  Broadcast Zero


Kelas B

IP yang diberikan 160.0.0.0 dan kita harus mensubnet sebanyak 80 subnet

Langkah – langkahnya adalah:
4.      Tentukan nilai dalam octet IP yang sama dengan Jumlah kebutuhan Subnet (80) atau yang melebihi dari itu
7 BIT
 
128
64
32
16
8
4
2
1

5.      Hitung dari kanan sesuai dengan jumlah bit diatas lalu jumlhkan . Hasilnya merupakan bilangan Subnet mask .
128+64+32+16+8+4+2 =  254    à maka Subnet mask yang dipakai adalah 255.255.254.0
128
64
32
16
8
4
2
1


6.      Ambil Nilai terkecil dalam perhitungan nomor 2 dan hasilnya merupakan range IP per subnet  (nilai 2 adalah nilai terkecil maka range IP adalah 2 IP)
Maka Hasil dari subnetnya adalah

160.0.0.0   -------------------------------------à Subnet Zero
160.0.2.0
160.0.4.0
-----
-----

160.0.254.0      ------------------------------- à  Broadcast Zero






KELAS C
IP yang diberikan 192.168.0.0 dan kita harus mensubnet sebanyak 5 subnet

Langkah – langkahnya adalah:
1.      Tentukan nilai dalam octet IP yang sama dengan Jumlah kebutuhan Subnet (50) atau yang melebihi dari itu
3 BIT
 
128
64
32
16
8
4
2
1

2.      Hitung dari kanan sesuai dengan jumlah bit diatas lalu jumlhkan . Hasilnya merupakan bilangan Subnet mask .
128+64+32+=  224    à maka Subnet mask yang dipakai adalah 255.255.255.224
128
64
32
16
8
4
2
1


3.      Ambil Nilai terkecil dalam perhitungan nomor 2 dan hasilnya merupakan range IP per subnet  (nilai 32 adalah nilai terkecil maka range IP adalah 32 IP)
Maka Hasil dari subnetnya adalah

192.168.0.0   -------------------------------------à Subnet Zero
192.168.0.32  
192.168.0.64  
10.252.1.0                    ---------------------------------àBroadcast Zero



Classless Inter Domain Routing (CIDR)

Subnetmask diidentifikasi dengan tanda slash (/)
Contoh 192.168.0.1/24

Kelas A           : Mulai dari  /8
Kelas B           : Mulai dari /16
Kelas C           : Mulai dari /24


128
192
224
240
248
252
254
255
128
64
23
16
8
4
2
1






Diatas adalah table yang dapat mempermudah perhitungan Subnet

Contoh : 

            IP 198.0.0.1/26  dibuat sebanyak 16 Subnet

Maka karena 198.0.0.1 merupakan kelas C maka dihitung mulai 24 sebanyak Bilangan CIDR nya
.

128
192
224
240
248
252
254
255
128
64
32
16
8
4
2
1
Oval: 26Oval: 25Oval: 24



Table berwarna biru menunjukkan range IPnya yaitu 32 range IP
Sedangkan yang diatas merupakan Subnet mask yang dipakai yaitu 255.255.255.224

Senin, 25 Maret 2013

IP Address


          IP Address atau Alamat IP adalah alamat yang menjadi tanda pengenal untuk setiap host yang terhubung ke jaringan dengan TCP/IP (internet), berdasarkan aturan dari Internet Protocol (IP)
          Setiap host yang akan terhubung ke jaringan yang berbasis TCP/IP, harus memiliki IP address.
          IP Address bersifat unik, artinya dalam satu jaringan tidak ada dua host atau lebih yang menggunakan alamat IP yang sama
          IP Address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet, dan dituliskan dalam format 4 kelompok bilangan desimal
          Sebagian oktet (kelompok 8 bit) pertama dari IP Address menunjukkan Alamat Jaringan dan oktet yang lainnya menunjukkan Alamat Host
               



Kategori IP Address
          IP Static: Merupakan IP Address yang secara permanen dimiliki oleh sebuah mesin
          IP Dynamic: IP Address pada sebuah mesin yang selalu berubah sesuai dengan pemakaian IP Address dalam jaringan pada saat itu, yang diatur oleh DHCP Server
Kategori IP Address
          IP Privat: IP Address dengan alamat jaringan yang khusus digunakan untuk pengalamatan dalam jaringan lokal
        10 . 0 . 0 . 0
        172. 16 . 0 . 0
        192 . 168 . 0 . 0
          IP Public: IP Address yang digunakan di Internet pada umunya.
IP Address khusus
          0.0.0.0  : sebuah host yang baru diboot (belum memilik IP Address)
          127.0.0.1 : IP Loopback, menunjuk ke host itu sendiri
          n.0.0.0, n.n.0.0, atau n.n.n.0 : IP sebuah jaringan
          255.255.255.255 : Broadcast dalam jaringan sendiri
          n.255.255.255, n.n.255.255, atau n.n.n.255 : broadcast ke jaringan luar (dengan alamat n)
MAC Address
          Media Access Control, merupakan identitas permanen dari sebuah network interface
          Terdiri bilangan heksadesimal 48 bit yang dibagi dalam 6 oktet, contoh:

08:00:09:3A:20:1B
          Alamat ethernet terdiri dari: Kode Multicast (1 bit pertama), Vendor Code (23 bit), dan Globally Administered Address (24 bit)
          Sistem penomoran dan pendaftaran diatur oleh IEEE
          Kode Vendor didokumentasikan dalam RFC 1700